Minggu, 10 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Perahu negriku, perahu bangsaku menyusuri gelombang.
Semangat rakyatku, kibar benderaku menyeruak lautan.
Langit membentang cakrawala di depan melambaikan tantangan.
Di atas tanahku, dari dalam airku tumbuh kebahagiaan.
Di sawah kampungku, di dalam kotaku terbit kesejahteraan.
Tapi ku heran di tengah perjalanan muncullah ketimpangan.
Aku heran, aku heran yang salah dipertahankan.
Aku heran, aku heran yang benar disingkirkan.
Perahu negriku, perahu bangsaku jangan retak dindingmu.
Semangat rakyatku, derap kaki tekadku jangan terantuk batu.
Tanah Pertiwi anugerah Ilahi, jangan ambil sendiri.
Tanah Pertiwi anugerah Ilahi, jangan makan sendiri.
Aku heran, aku heran satu kenyang sribu kelaparan.
Aku heran, aku heran keserakahan diagungkan.
Aku heran, aku heran yang salah dipertahankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar